Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Komunikasi Global

Literasi Digital Pelajar di Yogyakarta: dari Consuming ke Prosuming Literacy Puji Rianto; Ade Irma Sukmawati
Jurnal Komunikasi Global Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.478 KB) | DOI: 10.24815/jkg.v10i1.20612

Abstract

Pelajar pada rentang usia 13-19 tahun menjadi kelompok yang paling banyak menggunakan media sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat literasi digital pelajar di Kota Yogyakarta dengan menggunakan sepuluh indikator yang dirumuskan oleh Japelidi, yakni akses, seleksi, pemahaman, distribusi, produksi, analisis, verifikasi, evaluasi, partisipasi, dan kolaborasi. Remaja dipilih sebagai responden penelitian karena merupakan rentang usia yang paling aktif dalam menggunakan media sosial. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada siswa sekolah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan rentang usia 13-19 tahun sejumlah 60 responden secara luring. Pemilihan responden menggunakan kuota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan media digital pelajar di Yogyakarta memiliki kecenderungan berada pada rentang tinggi untuk konsumsi, cukup untuk produksi dan distribusi, namun rendah untuk partisipasi dan kolaborasi. Students at aged between 13 to 19 are the second biggest group using social media. The purpose of this study was to see the digital literacy level of students in Yogyakarta City using ten indicators formulated by Japelidi, namely access, selection, understanding, distribution, production, analysis, verification, evaluation, participation, and collaboration. Students were chosen as research respondents because they are the most active in using social media, especially in Yogyakarta. The research was conducted by distributing questionnaires offline to school students in the Special Region of Yogyakarta with an age range of 13-19 years, with 60 respondents. The selection of respondents using quota sampling. The results showed that students' use of digital media in Yogyakarta tends to be high for consumption, sufficient for production and distribution, but low for participation and collaboration. 
Instagram dan Ketidakamanan Sosial: Pengalaman Remaja Perempuan Kelas Bawah di Rejang Lebong Muhammad Valiant Dwinanda; Puji Rianto; Genny Gustina Sari
Jurnal Komunikasi Global Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.026 KB) | DOI: 10.24815/jkg.v11i2.26688

Abstract

Penggunaan Instagram di kalangan anak remaja di daerah kecil seperti Rejang Lebong akan memberikan pengalaman baru dalam kehidupan mereka. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi pengalaman remaja kelas menengah bawah dalam menggunakan media sosial Instagram di Rejang Lebong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan delapan informan dan observasi di media sosial dengan menjadi follower Instagram informan. Penelitian ini menemukan bahwa para informan yang menjadi subjek penelitian mempunyai pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika menggunakan Instagram. Mereka juga terlibat secara aktif dalam mengelola kesan, baik secara fisik maupun sosial. Pengelolaan kesan ini dilakukan untuk menutupi kelemahan dan kekurangan mereka.  The use of Instagram among teenagers in small areas such as Rejang Lebong has provided new experiences in their lives. This research was conducted to explore the experiences of lower-class teenagers in Rejang Lebong in using Instagram. This study used a qualitative approach with phenomenological methods. Data were collected through interviews with eight participants and observations on social media by following their Instagram accounts. This study found that the informants who were the study subjects had pleasant and unpleasant experiences when using Instagram. They are also actively involved in managing impressions, both physically and socially. This impression management is done to cover their weaknesses and shortcomings.